Hari Rabu kemarin tanggal 30 Maret 2022 saya ikut live streaming YouTube yang diadakan oleh ruang publik KBR bekerjasama dengan NLR Indonesia Kebetulan sekali tema yang diangkat bagus-bagus banget yaitu pembahasan tentang stigma masyarakat yang menganggap bahwa kusta dan down syndrome adalah adalah manusia berbeda dengan kelemahan atau ketidak sempurnaan.
Karena tema yang dibahas adalah cara menghadapi stigma tersebut dan kita wajib untuk meluruskan atau memberikan contoh yang benar dalam menghadapi masyarakat apabila berhadapan dengan penyandang disabilitas tersebut baik Kusta atauun Down Syndrome.Banyaknya stigma yang slah berkembang di masyarakat sehingga kita mesti tau kebenaran yang sebenarnya terjadi dan langkah langkah yang mesti kita lakukan, karena sebenarnya kita hidup setara di dunia ini dengan berbagai kekurangan manusia lainya harapannya kampanye kesadaran ini mampu menyadarkan masyarakat bahwa sesama manusia adalah sama dan kita harus siap untuk menghadapi para penyandang kusta dan down syndrome dengan baik dan benar karena kadang kita tidak sadar kita menganggap remeh orang-orang seperti itu padahal mereka juga layak untuk diperlakukan dengan baik dan benar dengan sesuai dengan kekurangan mereka, mitos dan stigma yang salah jika mereka kudu dikucilkan sangat sangat keliru karena para penyandang disabilitas berhak mendapatkan kesempatan yang sama seperti masyarakat non disabilitas dan diskriminasi itu menyebabkan para penyandang disabilitas menjadi overthinking atau negatif thinking juga melemahkan mental mereka.
Live streaming dengan Nara sumber
dr. Oom Komariah M.Kes Sebagai Ketua POTADS ( persatuan Orang Tua, Anak dengan Down Syndrome )
Uswatun Khasanah Orang yang pernah mengidap Kusta ( OYPMK - Orang Yang Pernah Mengalami Kusta )
Beberapa Kesimpulan yang bisa diambil di Live streaming kemaren antara lain :
Di sini ada narasumber yang bernama Ibu Uswatun Hasanah 25 tahun Beliau sakit disaat berusia 14 tahun sebagai OYPMK beliau menjelaskan kusta adalah penyakit yang menyerang saraf kulit yang disebabkan oleh mycobacterium leprae kemudian beliau menjalani pengobatan di Puskesmas dan terapi selama 1 tahun karena terkena kusta basah, Jadi ada dua jenis kusta yang diketahui,
1. Kusta kering - Pengobatan kusta kering dapat dilakukan dalam 60 hari dengan gejala bercak bercak warna putih kemerahan dan mati rasa ( Baal ) dan hanya beberapa.
2. Kusta Basah - Sedangkan kusta basah juga mengalami bercak lebih banyak dan pengobatan juga harus rutin dan lebih lama.
Pencegahan yang beliau lakukan yaitu disiplin minum obat sesuai resep dokter, mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup dan olahraga. Seperti orang orangpada umumnya respon keluarga dan orang sekitar terdekatnya sedih dan shock tapi alhamdulillah kemudian keluarganya mendukung dan mendampingi. Akan tetapi banyak stigma masyarakat yang masih melekat bahwa orang yang punya sakit kusta dihubung-hubungkan dengan mitos mitos yang negatif, beliau menyarankan cara melawan stigma tersebut ada harus sembuh dahulu kemudian menjaga pola hidup pola makan dan pikiran Harus banyak-banyak berpikir positif.
Kemudian dokter Oom Komariah menjelaskan yang terjadi dalam masyarakat itu banyak yang berpikiran bahwa down syndrome adalah penyakit kejiwaan, idiot, lemot dan sebagainya, dampak yang ditimbulkan akhirnya negatif dan tidak baik buat keluarga penyandang Down Syndrome ini seperti tidak boleh keluar rumah, disembunyikan dari masyarakat, dipasung, dan akhirnya diskriminasi dilakukan oleh keluarga keluarga terdekatnya sendiri yang menyebabkan pertumbuhan anak dengan Down Syndrome menjadi terhambat.
Kembali ke stigma masyarakat, kedua narasumber menjelaskan bahwa stigma itu berasal dari dua arah Dari arah luar banyak yang menganggap Hal ini disebabkan dosa, kutukan, dan mitos serta stereotip negatif. sedangkan dari arah dalam diri merasa sedih kecewa negatif thinking karena itu harus ada upaya dua arah yaitu memberikan edukasi dan pemahaman yang benar pada masyarakat, penguatan untuk membangun kepercayaan diri dan peningkatan kapasitas untuk membuktikan kepada masyarakat jika ini semua butuh waktu kampanye serta pemberdayaan informasi yang benar perlu dilakukan agar masyarakat tidak terus-menerus terjebak dalam informasi yang salah pandangan sempit dan tidak berkembang, keterlibatan masyarakat sangat penting dalam menghentikan Stigma
Seiring berjalannya waktu akhirnya didirikanlah POTADS yaitu Persatuan Orang Tua dengan Anak Down Syndrome karena dulu tidak ada komunitas dan banyak orang yang salah informasi, Sehingga POTADS ini banyak mengeluarkan program agar anak-anak dan sindrom tumbuh optimal ada paketnya bom yang bekerjasama dengan rumah sakit jadi begitu ada orang tua yang melahirkan anak dengan down syndrome langsung diberikan buku informasi tentang berbagai hal dan terapi pengobatan yang dapat dijalani skrining kesehatan dan penyakit penyerta yang didapat dari penyandang down syndrome
Misi POTADS yaitu menjadi pemberi informasi terlengkap tentang down syndrome dengan memberdayakan orang tua dengan anak down syndrome agar dapat tumbuh optimal,dan mampu mengimbangi perkembangan anaknya dengan cara memberikan seminar edukasi dan psikologi, terapi kesehatan juga diberikan ke orang tua, salah satu plusnya juga mendirikan rumah ceria down syndrome dimana anak-anak menjalani banyak pelatihan seperti hand and craft, alat musik, memasak, olahraga renang, karate, dan kelas drum band, saat ini sudah memiliki 10 cabang di daerah-daerah.
Down syndrome banyak dikaitkan dengan mitos-mitos dan kutukan kesalahan orang tua di masa lalu membuat orang tua makin drop padahal anak dengan down syndrome mengalami kelemahan otot yang harus dilawan dengan simulasi.
Aku mengutip saran yang baik dari dokter Oom untuk orang tua dengan down syndrome yaitu jangan kelamaan dengan masa sedih, semangat lagi jangan menghukum anak, Segera cari komunitas dan cepat ambil tindakan cepat hubungi tumbuh kembang atau ke dokter anak karena banyak penyakit penyerta seperti jantung bawaan mata telinga dan lain-lain, segera fisioterapi terapi wicara serta terapi apapun yang dibutuhkan, harus ada intervensi Dini dan kontinyu agar perkembangan tumbuh kembangnya dapat dapat terkejar
Energi Indonesia juga telah melakukan upaya dalam pembangunan inklusif serta penanganan dampak dari stigma bagi OYPMK dan penyandang Down Syndrome dimana mereka sudah melakukan kampanye melalui media sosial seperti IG Facebook Twitter dan lain-lain dalam penyebaran informasi dan penyaluran melalui media sosial.
Upaya dalam menghilangkan stigma dan diskriminasi di Indonesia
Dimulai dari diri sendiri orangtua pendamping dan anak dengan down syndrome dengan cara mengoptimalkan anak yang disesuaikan dengan bakat dan kemampuannya melakukan kerjasama dengan intuisi pendidikan kesehatan agar bisa memberikan sosialisasi ke masyarakat jika orang dengan down syndrome dapat melakukan hal yang seperti orang lain lakukan.
Pesan dan harapan terakhir dari mereka kota tunjukan pada dunia bahwa kita bisa Dengan berkegiatan positif kita bisa melawan diskriminasi ini dimulai dari diri sendiri harus sembuh dulu buktikan dengan mengikuti saran dokter jangan minder, segera gabung dengan komunitas dan dapatkan informasi dan ambil ilmunya, harus mau banyak bertanya dan cari banyak referensi semangat jangan putus asa, untuk yang lainnya wajib mensuport. "Aku ada aku bisa"
Note : dengan ilmu yang aku dapatkan di Live streaming ini aku mengingatkan dan mengajak ke semua orang bahwasanya kita di mata Tuhan itu sama yuk mulai memanusiakan manusia lainnya tanamkan pada diri kita sikap positif dan menghargai sesama bahkan ke penyandang disabilitas sekalipun dengan perlakuan dan kasih sayang baik kita tidak hanya menyelamatkan orang lain kita juga menimbulkan dampak lingkungan bermasyarakat sosial dengan baik dan benar, Semangat ya buat penyandang disabilitas lainnya...
Dan bila Masyarakat atau para orang tua memerlukan iformasi terkait POTADS bisa melalui Kontak admin POTADS 081296237423